Hidayah Islam Melalui Surah Thaha Kepada Umar Bin Khattab | Yayasan Fatimah Az Zahra Lampung
28987
post-template-default,single,single-post,postid-28987,single-format-standard,theme-stockholm,qode-restaurant-1.1.1,stockholm-core-2.3.2,woocommerce-no-js,ehf-template-stockholm,ehf-stylesheet-stockholm,qodef-qi--no-touch,qi-addons-for-elementor-1.6.2,select-theme-ver-9.3,ajax_fade,page_not_loaded,menu-animation-underline,header_top_hide_on_mobile,,qode_menu_,qode-single-product-thumbs-below,elementor-default,elementor-template-full-width,elementor-kit-31874,elementor-page elementor-page-28987,elementor-page-33071

Hidayah Islam melalui Surah Thaha kepada Umar bin Khattab

Az Zahra Lampung

Az Zahra Lampung

Saat begitu banyak kaum muslimin pergi berhijrah ke Habsyah, Umar bin Khattab merasakan perpecahan, tercerai berainya barisan dan terputusnya silaturahim karena banyak anak yang terpisah dengan orangtuanya, suami terpisah dengan istrinya dan sebaliknya. Umar begitu kesal dan dendam kepada Rasulullah ﷺ karena ia merasa bahwa Rasulullah ﷺ merupakan penyebab terjadi masalah ini.


Umar berniat dan bertekad untuk membunuh Rasulullah dengan keluar sambil menghunus pedang. Di tengah perjalanan, Umar bertemu Nu’aim bin Abdullah yang bertanya kepadanya,” Hendak kemana engkau, wahai Umar?”

Umar menjawab,”Ingin membunuh Muhammad.”


Nu’aim bertanya lagi,” Kalau Muhammad engkau bunuh, bagaimana engkau akan merasa aman dari kejaran Bani Hasyim dan Bani Zuhrah?”


Umar menjawab,” Aku rasa engkau sudah menjadi penganut Agama baru (Islam) dan telah keluar dari agamamu.”


Nu’aim berkata,”Maukah aku tunjukkan kepadamu yang lebih mengejutkanmu lagi, wahai Umar? Sesungguhnya adik perempuan dan iparmu juga telah menjadi penganut agama baru dan meninggalkan agama yang sekarang kamu percayai.”


Mendengar hal itu, Umar segera mencari adik perempuan dan iparnya dan saat itu keduanya sedang membaca lembaran Al-Qur’an yang berisi surah Thahah. Tatkala Khabbab (ipar Umar bin Khattab) mendengar Umar bin Khattab datang mereka segera menyembunyikan lembaran Al-Qur’an tersebut.


Ketika mendekati rumah adiknya, Umar telah mendengar mereka membacakan Al-Qur’an, saat hendak masuk sontak Umar langsung bertanya,” Apa gerangan suara bisik-bisik yang aku dengar dari kalian?”


Keduanya menjawab,” Tidak ada apa-apa, hanya sekedar perbincangan biasa.”


Umar berkata, ” Nampaknya, kalian berdua sudah menjadi pengikut Muhammad” umar sontak langsung memukul iparnya. Fatimah binti Khattab segera berdiri untuk melindungi suaminya hingga akhirnya dia tertampar oleh Umar sampai mengeluarkan darah dari wajahnya.


Saat Umar menyaksikan darah yang mengalir pada wajah adiknya ia merasa malui dan menyesal. Umar berkata,” Berikan tulisan (lembaran Al-Qur’an) itu kepadaku agar aku dapat membacanya”


Adiknya menjawab,” Wahai saudaraku, sesungguhnya engkau masih kotor karena kemusyrikanmu, sedangkan lembaran suci ini hanya boleh disentuh oleh mereka yang suci.” Kemudian Umar bangkit dan mandi, lalu ia mengambil tulisan tersebut dan membaca Surah Thahah hingga sampai ayat 14 dan ia bergumam.” Alangkah indah dan mulianya kata-kata ini. Kalau begitu, tolong bawa aku ke hadapan Muhammad.”


Umar pun berangkat menemui Rasulullah ﷺ hingga tiba tempat Rasulullah. Melihat Umar datang dengan membawa pedang penjaga pintu melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah. Para Sahabat yang ada disana berjaga dan bersiaga melindungi Rasulullah.

Hamzah yang ada disana berkata kepada penjaga pintu,” Bukakan pintu untuknya! Jika dia datang dengan niat baik, kita akan membantunya, akan tetapi jika ia datang dengan niat jahat, kita akan membunuhnya dengan pedangnya sendiri.”

Rasulullah mempersilahkan Umar masuk dan berkata,”Tidakkan engkau berhenti dari tindakanmu, wahai Umar hingga Allah menghinakanmu dan menimpakan bencana kepadamu.” Umar berkata, ” Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan engkau utusan Allah.”. Saat itu juga Rasulullah bertakbir diikuti oleh para Sabahat.


Referensi :

📖 Muhammad Sang Yatim ” Janji dan Kemenangan yang dinanti” karya Prof.DR. Muhammad Sameh Said

📖 Perjalanan hidup Rasulullah yang Agung Muhammad dari kelahiran hingga detik-detik terakhir karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri

AZ ZAHRA NEWS

BERITA LAINNYA

Berita
SD

Berita
SMP